Polres Trenggalek – Ada kejadian unik yang mungkin terlepas dari perhatian masyarakat saat digelarnya kirap pusaka dalam rangka peringatan penetapan keris sebagai warisan budaya indonesia oleh Unesco di Kabupaten Trenggalek.
Petugas dari TNI dan Polri yang kebetulan berjaga di seputaran alun-alun Kabupaten Trenggalek nampak membawa ember berisi air. Sesaat kemudian, petugas menyiramkan air ke kaki peserta dan membasahi aspal jalanan. Selasa, (25/11).
Usut punya usut, hal tersebut dilakukan untuk membantu barisan para peserta kirap yang berjalan tanpa alas kaki di tengah cuaca lumayan panas yang turut berimbas pada kondisi aspal di sepanjang rute yang dilalui.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K. melalui Kasatlantas AKP Sony Suhartanto, S.H., M.H., menuturkan, para peserta ini merupakan bagian dari pendukung kirap pusaka yang bertugas sebagai barisan prajurit pembawa tombak yang memang tidak mengenakan alas kaki.
“Melihat itu, petugas yang kita tempatkan di lokasi berinisiatif membantu dengan menyiram air. Biar tidak terlalu kepanasan, karena cuaca hari ini memang cukup terik.” Ungkapnya.
Tak ayal, kesigapan petugas ini menuai apresiasi dan respon positif dari masyarakat yang juga hadir di lokasi. Langkah cepat dari petugas dinilai sangat membantu, tidak hanya bagi peserta tetapi juga rangkaian kegiatan secara keseluruhan mengingat acara masih berlangsung.
“Alhamdulillah, kegiatan kirap pusaka bisa berjalan aman, lancar dan kondusif. Tentunya ini juga berkat peran serta dari semua pihak.” Pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk mendukung dan memastikan acara kirap pusaka berjalan lancar, Polres Trenggalek mengerahkan sedikitnya 57 personel pengamanan. Disamping pengawalan, sejumlah petugas juga ditempatkan pada titik-titik rawan serta membantu pengaturan arus lalin dan kantong parkir.

