Polres Trenggalek – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Kabupaten Trenggalek. Kedatangan belasan mahasiswa ini merupakan respon penolakan atas pengesahan KUHAP beberapa waktu yang lalu.
Untuk memastikan kegiatan berlangsung aman dan lancar, Polres Trenggalek mengerahkan sejumlah anggotanya untuk memberikan pelayanan dan pengamanan selama aksi berlangsung, mulai dari titik kumpul hingga lokasi aksi.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K., melalui Kasihumas Iptu Katik, S.H. mengatakan, dalam pengamanan kali ini, Polres Trenggalek menerjunkan sedikitnya 104 personel yang merupakan gabungan lintas fungsi kepolisian.
“Tidak semua kita kita tempatkan di gedung DPR. Sebagian kita sebar di titik-titik rawan, kemudian ada pula yang kita stanbykan di Mako dan bisa digerakkan sewaktu-waktu dibutuhkan.” Ungkapnya.
Pihaknya menerangkan, dalam proses pengamanan menerapkan pola preventif humanis. Artinya, kegiatan pelayanan dan pencegahan lebih diutamakan. Peran polisi lebih kepada menjaga situasi tetap kondusif dan memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Demikian pula dengan kegiatan aksi damai berjalan dengan lancar.
“Kita juga libatkan tim negosiator dari Polwan, sekaligus sebagai jembatan dan mengakomodasi apa yang menjadi tujuan peserta aksi dengan anggota DPRD.” Imbuhnya.
Pihaknya menekankan bahwa, kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang. Oleh sebab itu, kehadiran Polri bukan saja sebagai penjaga keamanan dan ketertiban tetapi juga berperan sebagai fasilitator dan memberikan pelayanan optimal, baik kepada peserta aksi maupun masyarakat. lainnya.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Hal ini tentunya berkat peran serta dari semua pihak. Tak terkecuali para peserta aksi. Oleh sebab itu, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih telah bersama-sama menjaga situasi yang aman dan kondusif.” Pungkasnya.

